-->
  • Penyakit Tanaman Kubis

    Pengendalian Penyakit Tanaman Kubis

    Pengertian Tanaman Kubis

    Tanaman Kubis atau lebih dikenal dengan kol adalah tanaman sayur yang berbentuk bulat yang biasanya di tanam pada dataran tinggi, dengan ketinggian 1000-3000 Mdpl. Tanaman kubis juga banyak jenisnya ada kubis ungu dan ada kubis hijau. Dalam budidaya kubis sangatlah mudah namun ada yang perlu di perhatikan dalam budidaya kubis hama dan penyakit terutama penyakit dari tamanannya. berikut ini penyakit tanaman kubis.

    Penyakit Tanaman Kubis

    Penyakit tanaman kubis biasanya di sebabkan oleh jamur, bakteri dan virus, namun yang banyak menyerang adalah jamur dan bakteri berikut ini penyakit yang menyerang tanaman kubis.
    • Busuk Hitam (Xanthomonas campestris Dows.)
    Penyebab: Bakteri, dan merupakan patogen tular benih (seed borne), dan dapat dengan mudah menular ketanah atau ke tanaman sehat lainnya.
    Gejala: baca juga: manfaat pertanian perkotaan
    1. Tanaman semai roboh (Damping off), karena infeksi awal terjadi pada kotiledon, kemudian menjalar keseluruh tanaman secara sistematik.
    2. Bercak coklat kehitam-hitaman pada daun, batang, tangkai, bunga maupun massa bunga yang diserang.
    3. Gejala khas daun kuning kecoklat-coklatan berbentuk huruf "V", lalu mengering.   Batang atau massa bunga yang terserang menjadi busuk berwarna hitam atau coklat, sehingga kurang layak dipanen. Pengendalian:
    4. Memberikan perlakuan pada benih seperti telah dijelaskan pada poin pembibitan sub poin penyiapan benih.
    5. Pembersihan kebun dari tanaman inang alternative.
    6. Rotasi tanaman selama ± 3 tahun dengan tanaman tidak sefamili.
    •      Busuk Lunak (Erwinia carotovora Holland.)
    Penyebab: Bakteri yang mengakibatkan busuk lunak pada tanaman sewaktu masih di kebun hingga pasca panen dan dalam penyimpanan.
    Gejala:
    1. Luka pada pangkal bunga yang hampir siap panen.
    2. Luka akar tanaman scara mekanis, serangga atau organisme lain.
    3. Luka saat panen.
    4. Penanganan atau pengepakan yang kurang baik.
    Pengendalian:
    1. Membersihkan sisa-sisa tanaman pada lahan yang akan ditanami.
    2. Menghindari kerusakan tanaman oleh serangga pengerek atau sewaktu pemeliharaan tanaman.
    3. Menghindari bertanam kubis pada musim hujan di daerah basis penyakit busuk lunak.
    4. Menghindari luka mekanis atau gigitan serangga menjelang panen.
    5. Menyimpan hasil panen dalam keadaan kering, atau kalau dicuci dengan air bersih, harus dikeringkan terlebih dahulu sebelum disimpan.
    6. Berhati-hati dalam membawa atau mengangkut hasil panen ketempat penyimpanan untuk mencegah luka atau memar.
    7. Menyimpan hasil ditempat sejuk dan mempunyai sirkulasi udara baik.
    •       Akar Bengkak atau Akar Pekuk (Plasmodiophora brassicae Wor.)
    Penyebab:
    Cendawan Plasmodiophora brassicae
    Gejala:
    1. Pada siang hari atau cuaca panas, tanaman tampak, tetapi pada malam atau pagi hari daun tampak segar kembali.
    2. Pertumbuhan terlambat, tanaman kerdil dan tidak mampu membentuk bunga bahkan dapat mati.
    3. Akar bengkak dan terjadi bercak-bercak hitam.
    Pengendalian:
    1. Memberi perlakuan pada benih seperti poin penyiapan benih kubis.
    2. Menyemai benih di tempat yang bebas wabah penyakit.
    3. Melakukan sterilisasi media semai ataupun tanah kebun dengan Besamid-G 40 - 60 gram/m2 untuk arel pembibitan atau 60 gram/m2 untuk kebun.
    4. Melakukan pengapuran untuk menaikkan Ph.
    5. Mencabut tanaman yang terserang penyakit.
    6. Pergiliran atau rotasi tanaman dengan jenis yang tidak sefamili.
    •       Bercak Hitam (Alternaria sp.)
    Penyebab: 
    Cendawan Alternaria brassica dan Alternaria brassicicola.
    Gejala:
    1. Bercak-bercak berwarna coklat muda atau tua bergaris konsentris pada daun.
    2. Menyerang akar, pangkal batang, batang maupun bagian lain.
    Pengendalian:
    1. Menanam benih yang sehat.
    2. Perlakuan benih seperti pada poin penyiapan benih kubis yang baik
    •       Busuk Lunak Berair
    Penyebab:
    Cendawan Sclerotinia scelerotiorum, menyerang batang dan daun kubis terutama pada luka-luka tanaman akibat kerusakan mekanis dan dapat menyebar melalui biji dan spora.
    Gejala:
    1. Pertumbuhan terhambat, membusuk lalu mati.
    2. Bila menyerang batang, maka daun akan menguning, layu dan rontok.
    3. Bila menyerang daun, maka daun akan membusuk dan berlendir.
    4. Gejala lain terdapat rumbai-rumbai cendawan yang berwarna putih dan lama-kelamaan menjadi hitam.
    Pengendalian:
    1. Gunakan biji sehat dan rotasi tanaman dengan tanaman yang tidak sejenis.
    2. Pemberantasan dengan insektisida.

  • You might also like

    No comments:

    Post a Comment

Pengikut

Powered by Blogger.