-->
  • PENTING INOVASI TEKNOLOGI DALAM PERTANIAN

    PENTING INOVASI TEKNOLOGI DALAM PERTANIAN

    Inovasi harus sesuai identifikasi masalah

    Pembangunan  pertanian masa kini dan masa mendatang akan dihadapkan pada berbagai permasalahan yang semakin kompleks. Isu ketahanan pangan, proses produksi yang efisien dalam rangka menghadapi pasar global, peningkatan kesejahteraan petani, penyediaan lapangan kerja, kemerosotan kualitas sumberdaya lahan, produk pertanian yang ramah lingkungan (organic farming),  perlu dipertimbangkan dalam membangun pertanian kedepan. Untuk itu inovasi teknologi pertanian harus diarahkan untuk mengatasi berbagai permasalahan dan tantangan yang ada bidang pertanian. Namun tak jarang juga inovasi yang di ciptakan justruk tidak cocok untuk diterapkan di pertanian indonesia.
    Dalam rangka memperkecil ketidak cocokan antara teknologi yang dihasilkan dengan kebutuhan pengguna, diperlukan identifikasi kebutuhan teknologi bagi petani perlu dilakukan sebelum proses perakitan teknologi dilakukan selain itu juga perlu memperhatikan faktor-faktor teknis, ekonomi, sosial dan budaya dari pengguna teknologi. 

    Mencipatakan Petani handal dengan teknologi

    Untuk menjadikan pertanian sebagai sektor andalan dan penggerak utama pembangunan ekonomi nasional, diperlukan kesiapan teknologi guna memacu peningkatan produktivitas, kualitas produk, efisiensi serta teknologi pengolahan produk primer menjadi produk olahan sekunder.Sesuai dengan pergeseran paradigma dan tuntutan masyarakat, pengembangan dan usaha agribisnis harus menjadi sasaran dalam setiap kegiatan pembangunan pertanian. Oleh karena itu penelitian dan kajian perlu diarahkan untuk menciptakan dan membangun suatu inovasi agribisnis yang sesuai dikembangkan dengan mempertimbangkan aspek-aspek teknis, ekonomis, sosial budaya, dan lingkungan.
    Dewasa ini telah banyak inovasi pertanian hasil penelitian dan pengkajian Badan Litbang Pertanian yang dapat dikembangkan guna mendukung pengambangan agribisnis. 
    Ciri teknologi yang berorientasi agribisnis adalah mampu: 
    1. meningkatkan efisiensi dan cost effectiveness produksi melalui teknologi inovatif,
    2. menekan biaya produksi dan meningkatkan kualitas produk, 
    3. menghasilkan produk primer berkualitas tinggi dengan standar harga pasar yang baik,
    4.  mengurangi kehilangan hasil pada saat pra panen dan pasca panen, 
    5. mengolah by-product menjadi produk bernilai tambah, 
    6. mempertahankan produktivitas dan kualitas produksi, serta suplai produk ke pasar secara berkesinambungan, dan 
    7. mampu memperbaiki kualitas kemasan untuk transportasi.
    Disatu sisi Isu adanya kesenjangan hasil penelitian dengan hasil petani dalam penerapan teknologi hingga saat ini masih sering terdengar. Penyebabnya antara lain adalah petani umumnya belum menerapkan teknologi hasil penelitian. Hal itu sebagai akibat dari penggunaan teknologi tidak sesuai kebutuhan, teknologi terlalu sukar diterapkan, tidak menghasilkan nilai tambah yang ekonomis yang nyata serta  keterbatasan petani dalam mendapatkan hasil penelitian dan atau  hasil penelitian tidak sampai kepada petani . Masalah ini menjadi tantangan kita bersama, khususnya bagi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) yang mempunyai tugas melaksanakan pengkajian dan perakitan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi.Sebab jika benar bahwa senjang hasil penelitian dengan hasil petani tersebut adalah akibat tidak sampainya teknologi kepada petani, maka salah satu penyebabnya adalah lemahnya aspek diseminasi atau penyampaian teknologi hasil penelitian dan pengkajian kepada petani. Hal itu dapat dipahami karena adanya beberapa kenyataan  yaitu antara lain  (a) lemahnya akses petani kepada lembaga penelitian (sumber teknologi), (b) beragamnya kondisi agroekologi wilayah (c) berubahnya system penyuluhan pertanian sebagai konsekuensi penerapan Otonomi daerah.
  • You might also like

    No comments:

    Post a Comment

Pengikut

Powered by Blogger.